Kemenkes Terus Tingkatkan Pemenuhan Oksigen, Testing, dan Tracing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan seluruh elemen pemerintah, masyarakat, pengusaha, startup, lembaga masyarakat, dan lain-lain untuk terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen. Mulai dari konversi kebutuhan industri gas menjadi pemenuhan oksigen medis sampai melakukan impor oksigen.
Baca juga: Apakah Tiap Negara Punya Standar Berbeda untuk Vaksin Covid-19?
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan , dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, pemerintah juga sudah menerima dari donasi berupa oksigen concentrator, tabung oksigen, liquid oksigen dari Singapura, Australia, Temasek, Indorama, Shopee, Pertamina dan Tanoto. Dia berharap, dapat terus memenuhi kebutuhan oksigen di Fasilitas Kesehatan Masyarakat.
Dokter Nadia juga mengingatkan kembali kepada rumah sakit agar terus meng-update situasi oksigen pada sistem informasi RS online secara teratur.
"Kami juga mendorong satgas oksigen untuk menjadi forum koordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota termasuk memastikan pengawalan pada rute perjalanan yang ada pengetatan," ujarnya dikutip dari laman Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (23/7).
Terkait testing dan tracing, menurut dr. Nadia, secara nasional, jumlah testing nasional meningkat. Namun khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4, masih rendah, terutama 3 hari terakhir mengalami penurunan. Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5% dan di beberapa propinsi angka positif ini terlihat peningkatan.
Hal ini menunjukkan adanya penularan luas di masyarakat dan perlunya penambahan testing untuk segera mengidentifikasi kasus yang sakit dengan populasi yang sehat sehingga bisa memutuskan penularan Covid-19.
Dokter Nadia menyebut, capaian testing 3 hari terakhir hanya 5 kabupaten/kota yang mencapai target di atas 90%, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep. Untuk kabupaten/kota PPKM level 4, testing perlu ditingkatkan terutama saat akhir pekan dan hari libur.
Sementara, lanjutnya, untuk memaksimalkan penemuan kasus serta menurunkan positivity rate, testing terhadap suspek dan kontak erat perlu terus ditingkatkan. Sementara untuk dapat segera menurunkan laju penularan selain mengurangi mobilitas perlu diidentifikasi kontak erat dengan cepat.
Melihat situasi sampai hari ini seluruh provinsi dan kabupaten/kota harus meningkatkan upaya pemeriksaan kontak erat karena rasio kontak erat dengan jumlah penduduk masih rendah yaitu <5 kontak erat per minggu, sementara target yang diharapkan adalah >9 kontak erat per minggu.
Baca juga: Dikabarkan Balikan dengan Hilda Vitria, Billy Syahputra: Itu mah Buat Seru-seruan Doang
"Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah meningkatkan kapasitas tracing dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa, atau babinsa dan babinkamtibmas, yang mana kementerian kesehatan telah mendukung operasionalnya melalui BOK (Bantuan Biaya Operasional Kesehatan) Puskesmas," pungkas dr. Nadia.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
Baca juga: Apakah Tiap Negara Punya Standar Berbeda untuk Vaksin Covid-19?
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan , dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, pemerintah juga sudah menerima dari donasi berupa oksigen concentrator, tabung oksigen, liquid oksigen dari Singapura, Australia, Temasek, Indorama, Shopee, Pertamina dan Tanoto. Dia berharap, dapat terus memenuhi kebutuhan oksigen di Fasilitas Kesehatan Masyarakat.
Dokter Nadia juga mengingatkan kembali kepada rumah sakit agar terus meng-update situasi oksigen pada sistem informasi RS online secara teratur.
"Kami juga mendorong satgas oksigen untuk menjadi forum koordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota termasuk memastikan pengawalan pada rute perjalanan yang ada pengetatan," ujarnya dikutip dari laman Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (23/7).
Terkait testing dan tracing, menurut dr. Nadia, secara nasional, jumlah testing nasional meningkat. Namun khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4, masih rendah, terutama 3 hari terakhir mengalami penurunan. Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5% dan di beberapa propinsi angka positif ini terlihat peningkatan.
Hal ini menunjukkan adanya penularan luas di masyarakat dan perlunya penambahan testing untuk segera mengidentifikasi kasus yang sakit dengan populasi yang sehat sehingga bisa memutuskan penularan Covid-19.
Dokter Nadia menyebut, capaian testing 3 hari terakhir hanya 5 kabupaten/kota yang mencapai target di atas 90%, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep. Untuk kabupaten/kota PPKM level 4, testing perlu ditingkatkan terutama saat akhir pekan dan hari libur.
Sementara, lanjutnya, untuk memaksimalkan penemuan kasus serta menurunkan positivity rate, testing terhadap suspek dan kontak erat perlu terus ditingkatkan. Sementara untuk dapat segera menurunkan laju penularan selain mengurangi mobilitas perlu diidentifikasi kontak erat dengan cepat.
Melihat situasi sampai hari ini seluruh provinsi dan kabupaten/kota harus meningkatkan upaya pemeriksaan kontak erat karena rasio kontak erat dengan jumlah penduduk masih rendah yaitu <5 kontak erat per minggu, sementara target yang diharapkan adalah >9 kontak erat per minggu.
Baca juga: Dikabarkan Balikan dengan Hilda Vitria, Billy Syahputra: Itu mah Buat Seru-seruan Doang
"Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah meningkatkan kapasitas tracing dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa, atau babinsa dan babinkamtibmas, yang mana kementerian kesehatan telah mendukung operasionalnya melalui BOK (Bantuan Biaya Operasional Kesehatan) Puskesmas," pungkas dr. Nadia.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(nug)